Desain : seni, Kreatifitas dan Jualan

sering gue mendengar dari ucapan orang, "desainnya bagus" ihh "unik banget" kreatif banget "keren banget" dan lainnya lah pokoknya...

desain itu memang orientasinya sih hasil akhir, apa hasilnya? yang mungkin kebanyakan akan menilai seperti kata-kata diatas tadi, bagus, keren, unik, kreatif dll.. kalo jelek ya dibilang jelek
problemnya adalah, penjelasan dari penilain orang tersebut, misalkan bagus? apanya yang bagus?
kreatif (bagian mananya yang kreatif? karena memang desain itu bukan suatu hal yang mutlak seperti angka, 1-5 jelek 8-9-10 perfect? hmm kayanya gak semudah itu deh menilai apalagi mengomentari hasil desain... bener gak?

gue seorang desainer (desainer yang hobinya nulis... bukannya nyombong nih :D) yah emang belum lama sih gue mencari secangkir kopi di dunia desain ini, baru sekitar 10 tahun lebih lah, jadi masih anak-anak banget... so,  maaf ya kalau mungkin ulasan gue ini banyak salahnya dan mungkin ada yang  out of topic..harap maklum deh..

hal yang sering gue alami sebagai desainer itu adalah penilaian mutlak dari orang, yang (maaf) menurut gue sih agak sulit ya diterima, contoh ya.. cerita dikit nih berdasarkan pegalaman gue sebagai desainer yang masih unyu-unyu..

gue pernah kerja disalah satu perusahaan elektronik, brandnya sih pernah lumayan dikenal dan familiar lah, cuma beberapa tahun lalu sih... kebetulan gue memang ngejabat sebagai full desainer, dari mulai desain grafis, packaging sampai promosinya (tapi gajinya satu :( .. curcol dikit ya hahaha)
gue pernah ngerjain suatu kemasan dari pruduk ini, kebetulan produknya ini pemutar dvd player, yah lazimnya desainer, gue pun dapat brief dari produk yang kemasannya ini akan gue bikin, dari brief ini kemudian gue pelajari produknya, cari-cari tau, warna yang cocoknya apa, sense of art nya harus gimana, dan kadang nanya-nanya ke bagian lain (kalau elektronik biasanya gue nanyanya sama bagia R&D buat cari tau fitur dan keunggulan teknis lainnya)  intinya mencari bahasa visual yang cocoklah dan nyambung dengan produknya, karena yang gue buat adalah kemasan!

kemasan itu kadang sering dianggap sepele, karena cuma bungkusan (kasarnya) habis dibeli, isinya dipake, paling tuh kemasan dibuang.. bener gak
makanya ada anggapan desain kemasan gampang lah, yang penting nutupin produk, gimana caranya produknya keliatan baru dan lain-lain..
weitss.. gak semudah, sesepele itu mas bro...

kemasan itu mewakili dari isi, kemasan itu juru bicara dari barang didalamnya, kemasan itu yang menarik orang untuk melihat isinya.. dan banyak lagi fungsi kemasan, bener gak?
makanya sepengalaman gue gak bisa segampang dan sesepele itu mendesain sebuah kemasan!
balik ke saat gue mendesain itu kemasan dvd player, saat itu kebetulan gue emang belum pernah punya pengalaman untuk mendesain  kemasan apalagi elektronik (karena sebelumnya gue kerja sebagai desainer majalah, dan majalahnya pun lebih banyak makanan isinya) jadi bener-bener gue harus meraba-raba, meng-googling sampai keliling mall atau supermarket untuk melihat-lihat kompetitor, kenapa harus segitunya, padahal secara basic desain-desain juga? bener gak?
jawabannya balik keatas tadi, gak semudah itu, karena ini bicara baju atau tampilan! apalagi desainer itu punya tanggung jawab moril pada dirinya sendiri, gak bisa desainer itu asal-asalan, atau yang penting jadi, kerena penilaian hasilnya itu adalah publik.. bayangin publik bro, suatu saat lo lagi nge mall, ada hasil desain lo dipajang, tiba terdengar dikuping lo, "jelek banget itu desain, dihh siapa yang bikin" ...

nah gimaana perasaan lo? meski tuh bocah ga tau kalo elo yang bikin! tetep jleb dihati kan...
mendesain itu seperti kita lagi jatuh cinta, ngerjainnya harus pakai hati dan setulus hati, penuh kelembutan dan perasaan (maaf nih agak puitis dikit) .. tapi bener loh, gak bisa cuma pakai skill hebat komputer grafis kita atau pake otak kreatif kita... meski ada feel yang kita tuangkan saat mendesain, bukan cuma desain kemasan sih, pokoknya semua desain lah...
saat gue ngerjain itu kemasan dvd player, gue masih awam tentang elektronik, hingga akhirnya gue meski banyak cari tau dengan berbagai cara... sampai akhirnya gue cukup pede untuk mulai meng-eksekusinya...

singkatnya, jadilah itu kemasan, kebetulan waktu itu si boss minta dibuatkan 3 alternatif, yang berbeda-beda, bukan sekedar pindah-pindah letak aja, tapi totaly beda... dan gue pun bikin tiga (meski agak menguras otak, karena bikin satu aja susah)
jreeng, presentasilah ke si boss... dari tiga desain kemasan yang gue buat, memang tiga-tiganya beda, desain A bener-bener seperti kebanyakan desain kemasan elektronik lainnya dengan warna-warna dark, minimalis, fiturnya jadi pembeda, produknya pun jadi yang paling menonjol, desain B pun sama masih nuansanya elektronik banget, cuma agak futuristik dan lebih detail, produknya tidak terlalu ditonjolkan dan terakhir desain C agak berbeda dari lainnya, si C ini gue pakai lay out nya elektronik tapi penyampaian pesan (fiturnya) dan warna sedikit seperti kemasan makanan! warnanya pastel sepeti kemasan makanan deh... penuh warna malah...
dari tiga kemasan itu, terpilihlah yang B, karena ya, mungkin cocok dimata si boss dan marketing, desain kemasan elektronik ya seperti itu, sama seperti kompetitor lainnya, si boss pun senang karena menurut dia cukup bagus desainnya dan seusai dengan barang yang dijual dari warna, lay out dan fitur yang disampaikan, itinya okelah hasil desain gue...
diproduksi lah itu kemasan dan mulailah diedarkan, kebetulan saat itu produknya dipasarkan disalah satu supermarket terbesar disini, jadi saat barang sudah masuk ke supermarket sudah dijual, gue pun berkunjung ke itu supermarket untuk lihat hasil karya gue... cuma hal yang menarik yang gue temukan, tanggapan konsumen (gue sempet nanya2 iseng ke konsumen yang lagi lihat-lihat) , mereka menganggap desain kemasan gue mirip produk lain atau secara kasarnya nyontek lah,  ada juga yang bilang gak ada beda dengan kemasan yang udah ada, standar? ada yang bilang gak bagus, ada yang bilang mirip si anu..si itu...
haduuu, coba deh, padahal dimata si boss cukup bagus, di marketing juga ok, tapi di publik, dikonsumen? nah itulah desain, aneh kan? 

cerita lagi nih, ... masih di perusahaan yang sama, bikin kemasan yang sama, kali ini produknya masih sama dvd player, tapi dengan  type yang berbeda.
belajar dari masukan konsumen, akhirnya gue mencoba membuat desain yang kali ini agak out of the box, gue coba keluar sedikit dari kebiasaan, warnanya pun gue coba keluar dari warna elektronik, meski over all nya gak bener-bener keluar dari nuansa elektroniknya, setelah ekseskusi, finish lah itu desain,  meski di internal, terutama di si boss sempet ada perdebatan penolakan tapi gue bisa ngeyakininin dia, dan singkat kata akhirnya di approve lah itu desain, meski sebenernya dia gak suka sih.
masuklah itu dvd ke supermarket yang memang sudah jadi partner kita, seperti biasa setelah mulai dijual gue pun berkunjung ke salah satu cabang dari supermarket tersebut, dan lumayan kaget juga, ternyata kemasan dvd yang gue buat dijadiin display di salah satu rak yang dikhususkan untuk kategori pemutar dvd .. wihh seneng kan, hahahaa...dan yang cukup bikin seneng lagi tanggapan dari karyawan supermarket itu dan konsumen, mereka bilang desainnya unik, bagus dan menarik....desainnya beda dari yang lain.
nah loh? itulah desain, itulah seni dan itulah kreatifitas yang sudah  berbentuk visual, gak ada angka mutlak untuk menilainya?

itu salah satu contoh pengalaman gue, dan sebenernya masih banyak dan cukup sering gue harus ber argumen tentang desain dengan si boss, marketing atau dari external lain, jadi intinya gimana sih desain yang bagus itu? yang kreatif itu, yang unik itu?
kalo menurut gue sih tergantung kebutuhan dari desain itu sendiri kali ya, misalnya desain untuk packaging, produknya elektronik (seperti gue contohin diatas) nuansa desainnya mungkin gak jauh seperti yang udah ada, walaupun ga salah sih misal kita coba membuat diluar kebiasaan dari warna-nya, tone-nya atau mungkin lay out-nya. kalau  kebanyakan kemasan itu kotak, lalu kita buat mungkin bulat, lonjong atau bahkan trapesium  atau mungkin dibentuk sesuai isinya, misalkan speaker, kita buat berdasarkan bentuk speakernya, mungkin akan cukup unik juga, tapi yang utama sih menurut gue asal tetep pada fungsionalnya, yakni melindungi produk dan mewakili produk tersebut, artiannya jangan sampai kemasan yang kita buat unik berbeda malah membuat konsumennya bingung, ini produk apa dan apa yang dijual, atau lebih parahnya gak ada fitur ataupun keunggulan yang kita coba informasikan ke konsumen.
mencoba sesuatu yang berbeda boleh aja sih, dan memang desainer atau orang-orang kreatif dibayar memang untuk hal tersebut, tapi balik lagi ke kebutuhan dan tujuan desain itu sendiri, karena disini karya kita bukan seratus persen seni dan kreatifitas, ada unsur-unsur lainnya, apalagi desain itu sendiri bersifat komersil, dan tujuannya membantu penjualan
contoh lagi, misal kita membuat sebuah poster untuk diskon, temanya end year sale, kalau menurut gue sih syarat paling pokok dari suatu poster itu menarik, artinya menarik orang mau lihat, dari lihat kemudian membaca, sederhana kan.

cuma kadang yang gue temuin, karena terlalu ingin menampilkan sisi seni dan kreatifitasnya, sering kali pesan utamanya malah gak sampai! pernah gue lihat kasus seperti ini disebuah mall, temanya itu diskon, dan yang didiskon ini kebetulan ada beberapa varian produk, posternya bagus sih, unik dan menarik untuk dilihat, cuma pesannya bikin yang melihatnya mikir dulu untuk memahami isinya! sekarang gini, orang ke mall itu pasti ada batasan waktunya gak mungkin lama-lama apalagi sampe seharian, kemudian namanya mall banyak toko-toko, banyak juga diskon, promosi sana sini, kemudian dia lihat poster promosi tersebut, dia baca, isinya susah, dia harus mikir, masa iya dia harus didepan itu poster sampai satu jam cuma untuk mahamin isi pesannya? yang ada malah ketika dia sambil mikir itu poster yang di lihat, kemudian lihat poster lain dengan isi serupa, atau datang tawaran promosi lain dengan bahasa dan pesan yang lebih simple namun langsung dapat dimengerti, lebih mudah di cerna, to the point, bukan gak mungkin malah konsumennya beralih, lupa deh sama tuh poster yang dia lihat tadi.
ini cuma pendapat gue ya, maaf kalau gak setuju atau mungkin salah, maklum lah gue masih hijau didunia desain.
memang ada sih, desain yang simple, out of the box tapi tetep kelihatan keren, kreatif dan unik, bahkan secara penjualan pun oke juga, tapi kebanyakan yang seperti itu karena brand personality-nya memang udah terbentuk dan udah kuat di benak konsumen.
singkat kata singkat cerita, nge-desain itu gak susah kok dan sangat menyenangkan malah, apalagi di era sekarang, software desain makin canggih, buat cari referensi desain gak susah, bisa googling, buat nambah-nambah trik dan ilmu bisa liat youtube, so easy kan...tinggal gimana kita memadukan unsur seni, kreatifitas, feel  yang ada pada kita dan memadukan dengan tujuan dan kebutuhan dari desain itu sendiri, jangan segan juga untuk meninggalkan ego kita akan jiwa seni jika memang harus sejenak kita tanggalkan apalagi jika tujuannya adalah komerisal atau penjualan! karena desainnya bagus, penuh karya seni, unik, kreatif tapi jika produknya gak laku apalagi gagal total dipasaran, tetep aja kita akan jadi sasaran tembak  wkwkwkk...

dan jangan lupa satu lagi, siapkan mental untuk dapat penilaian publik atas karya kita, karena itu yang paling penting..hahahaha.....




"dari hatiku, untukmu ibu"



Ibu, Tak pernah aku menemukan perempuan, yang menyangi tanpa peduli apakah kelak ia akan disayangi
Ibu, Tak pernah aku melihat perempuan yang membelai, memeluk erat penuh cinta tanpa peduli ia tengah dalam duka yang merana, dalam sedih yang terpedih, dalam gelinang air mata
Ibu, Tak pernah aku menyaksikan perempuan, menyingsingkan kelemahan untuk tegak berdiri seolah penuh kekuatan, hanya untuk memenuhi janji kepada ilahi, menjaga buah hati sampai akhir hayat nanti

Ibu, hanya engkaulah satu-satunya perempuan itu

Ibu kini aku  tau alasan tuhan meletakan surga dikakimu
Ibu aku tau sedikit pun engkau tidak pernah berhenti menyayangi aku
Ibu aku tau, kekhawatiranmu kepadaku tiada akhir
Ibu aku tau, kasih mu abadi untuk aku

Ibu maaf kan aku yang kadang mengacuhkanmu hanya karena secuil bahagia yang dijanjikan dunia ini
Ibu maaf kan aku yang tak bisa membalas lelah mu, keringatmu, hingga air matamu, hanya karena egoku yang ingin menaklukan duniaku
Ibu maaf kan jika waktu yang sedikitpun sudah sulit aku berikan kepadamu


Ibu aku akan selalu rindu jemari halusmu
Ibu aku akan selalu rindu teguran sayangmu
Ibu aku akan selalu rindu tatapan perhatianmu

Ibu letakan aku dikakimu, aku ingin ada disurga dengan basuhan air dari kakimu

Ibu, jika tuhan meluluskan  satu permintaanku, aku ingin memutar waktu untuk berbakti kepadamu sepanjang hayatku

Senja, aku titipkan cintaku



Aku menatap langit yang kini jingga
Sambil bertanya Sampai kapan rasa ini ada
perasaannya kini telah terbelah
memecah cinta yang kepingannya berserakan entah  kemana

mungkin dia bosan karena tinggal terlalu lama
tanpa ada ikatan yang nyata
mungkin ia ingin suatu keputusan yang pasti
seperti janji mentari kepada pagi untuk selalu menyinari

semua kenyataan kini seperti ilusi
seperti kunang-kunang yang berterbangan kesana kemari lalu sirna entah kemana
bahkan sekedar kenangpun sudah enggan bersemayam didalam pikiran
hanya perih yang kamu sisakan serta luka yang menggores perasaan

kini aku berada diakhir kisah kita
memeluk cinta agak tak samar, lalu hilang dalam pekat malam
kamu mungkin tengah merajut bahagia,
menemukan kembali cinta
dalam  malam yang telah tiba
dimana cahaya bulan, telah menggantikan sayunya langit senja
















sudah, biar aku saja yang mencintaimu!

karena menjaga jodoh orang lain itu kaya kita dikasih seekor burung merpati yang masih kecil, masih imut, terus kita pelihara hingga besar, ehh saat lagi kita sayang-sayangnya lepas tuh burung, karena (mungkin) kesalahan kita sendiri atau bisa juga emang tuh burung merpatinya udah bosen sama sangkarnya, makanya dia terbang deh cari kehidupan yang baru....

setiap tahun ngerayaain anniversary, setiap tahun ngabisin tahun baruan berdua, pokoknya apapun berdua deh, year to year, mikirin rencana-rencana kedepan setiap kali malem mingguan, mungkin sampe gak kehitung kali udah bahas itu rencana berapa kali..dan kadang udah akrab banget sama keluarganya, adikny, kakaknya, orang tuanya pun udah kaya orang tua kita....hahahha

tapi rencana malah jadi bencana dalam hitungan detik mungkin, saat kata yang simple, singkat tapi langsung menusuk hati, yang efeknya membuat mata pun enggan menatap dunia lagi "kita putus" hidup seolah udah berakhir, dunia kayany langsung menjadi neraka, langit udah gak biru lagi... nafas sesak, kaya asma akut kali ya,,,
bertahun-tahun cuma jagain jodoh orang, gak kehitung waktu yang terbuang, perhatian yang sia-sia, kata-kata manis, romantis yang akhirnya cuma jadi sampah yang berserakan di dalam pikiran...belum lagi perasaan bimbang buat buang benda kenangan sampe mau ngapus foto berduaan, haduuww menderita deh..

tapi itulah pacaran, muaranya cuma ada dua kok, pelaminan atau pesakitan...kalau disuruh memilih semua pasti milih muara yang pertama, cuma kan kita gak bisa milih, karena tuhan cuma ngasih kita kesempatan milih itu sampai di titik pacar! kalo muaranya udah pada pelaminan ya berarti udah bicara pernikahan dan itu sepenuhnya balik lagi tuhan punya keputusan tunggal yang bernama takdir dalam bentuk "jodoh" ya udahlah gak usah disesalin jagain jodoh orang bertahun-tahun, coba ambil sisi baiknya aja, lupain sisi akhir yang pahit, tapi ingetin saat-saat yang manisnya aja walaupun suka gak suka tetep bakalan jadi pahit juga sih..

satu hal yang harus dan siap kita terima saat kita mencintai adalah tersakiti, itu sudah pasti akan kita alami, sama saat kita memutusakan untuk percaya, pasti kita akan merasakan yang namanya kecewa! tapi itu semua bukan alasan kita jadi takut mencintai dan mempercayai seseorang, karena dibalik itu semua pasti ada hikmahnya dan bisa juga itu rencana tuhan yang akhirnya indah. kadang hati yang tersakiti membuat kita lebih kuat, lebih tegar dan lebih dewasa dalam mengarungi hidup ini, kecewa pun demikian, mengajarkan kita untuk berhati-hati dan tidak mudah percaya

susah sih memang move on dari kecewanya karena hanya menjadi penjaga jodoh orang bertahun-tahun, tapi coba deh diinget moment saat pertama kali jadian? atau momen saat baru-baru pendekatan? pasti senyum-senyum kan? apalagi moment saat mencoba narik perhatian si dia, yang kadang membuat kita jadi bertingkah aneh sampai bodoh.. :) bahagia kan saat jatuh cinta? makanya jangan kecewa terlalu dalam apalagi sampe depresi tingkat akhir (kalo kuliah enak tingkat akhir, bentar lagi tandanya lulus hahaha)

jatuh cinta itu membuat kita mudah bahagia! nih contohnya, pasti kita seneng dan bahagia kalau makan direstoran mewah, makanannya enak-enak, tempatnya nyaman, cozy, mewah, meski menunya mahal tapi kita mampu bayar karena punya banyak uang atau anggaplah kita ga bayar, di traktir temen ultah misalnya, pasti bahagia banget tuh, tapi agak rumit, karena kita harus punya banyak uang, atau punya teman yang tajir yang bisa nraktir...
nah tapi kalo kita jatuh cinta, beda rasanya dan bahagia beneran jadi lebih lebih mudah, contohnya : duit gak punya banyak, cuma bisa makan gorengan dipinggir got  dan  minum aqua gelas, asalkan bisa berdua si dia bahagianya seolah kita memiliki dunia beserta isinya! iya kan?

udah lupain kecewa karena putus setelah bertahun-tahun pacaran, anggap aja lagi latihan karate terus kepukul beneran, sakit sih, cuma kan besoknya bikin kita lebih jago, karena udah belajar dari pengalaman !
dan doain aja semoga dia jodoh orang yang lama banget kita jagain bahagia menemukan cinta sejatinya, toh biar gimana pun kan dia pernah mengisi hidup kita, gak ada salahnya kita doakan yang terbaik, kan dapet pahala juga mendoakan kebaikan untuk orang lain :D

tapi, kalau kamu masih takut jatuh cinta... ya udah biar sementara aku saja yang mencintai kamu, kamu gak usah mencintai aku gak apa-apa kok, karena aku mau merasakan indahnya dan bahagianya jatuh cinta, meski cuma minum teh tawar asal berdua kamu, udah bahagia banget :)

"aku tak pernah perduli akhir dari mencintai kamu, yang aku perduli hanyalah membuatmu bahagia saat bersamaku"