buat orang-orang bodoh, tetap semangat!!!

beberapa tahun lalu saat masih kuliah gw ketemu sama seorang perempuan di terminal, kalo ga salah terminal bus blok-m, entah kebetulan atau gimana ternyata setelah gw ngobrol panjang, ehh itu perempuan tetangganya temen sekolah gw dulu, dan untungnya gw masih muda jadi masih inget sama itu mba, terus kenapa gw harus ceritain dan gw tulis di blok ini?? hmmm psti ada sesuatu doooong.....

waktu SMP gw sering main ke rumah teman gw, temen lumayan akrab lah kita emang lumayan deket deh pernah satu kelas di SMP, kalau gak salah waktu itu kita kelas 3.B, gw sering kerumahnya, dia juga sering main ke rumah gw, cuma sekarang agak jauh karena SMU dan kuliah kita beda dan jarang kontak-kontakan.....lahh terus hubungannya sama itu perempuan atau mba-mba yang ketemu di terminal apa??

sebenernya sih itu perempuan bukan mba-mba kali ya, soalnya waktu gw kelas 3 dia baru kuliah semester 1, tapi gak papalah soalnya dia orang jawa kok, jd its okey kita panggil mba... umur-umur 14-15 tahun untuk anak laki emang lagi badung-badungny dan kaga boleh liat sesuatu yang bening-bening, meskipun yang bening itu lebih tua dari pada kita, tetap aja kita jadiin target buat cari perhatian, pengen ngobrol dan lain-lainnya....
si mba ini emang lumayan sih, bersih, putih, manis, ya lumayannlah, apalagi saat itu statusnya baru kuliah semester awal, masih sangat gress secara fisik ataupun penampilannya...makanya gw betah banget kalo main ke rumah temen gw itu, soalnya emang seblahan persis rumahnya..hahahhaaha dasar ya anak cowo baru memasuki tahap-tahap menjadi dewasa..

si mba ini kebetulan orangnya tuh ramah banget dan juga supel, bahkan kadang mau bantuin kita ngerjain PR...pokonya dimata kita perfecto lah ini mba, cuma sayangnya dia udah punya cowo dan mereka sudah pacaran dari kelas 2 SMU huhuhuhu....tapi gak papalah lagian kita juga lebih tepat jadi adik angkatnya dari pada cowonya, saat itu kan kita masih bisa dibilang brondong...hahahahaha.....

si mba ini punya cowo yang wajah dan penampilannya lumayan bikin prihatin (ahahahaaa maap bukan menghina tapi emang gituh si keadaannya) dan yang bikin gw sama temen gw bingung, kenapa si mbanya mau ya sama ini cowo?? waktu itu kita masih Hijau jadi belum bisa menjawab sendiri pertanyaan itu, makanya dengan polos kita tanya aja ke si mbanya...mba yang cantik kenapa mau sama si mas itu ya??

si mba cuma tersenyum waktu ditanyain soal itu, dan dia nge-jawab, masnya itu baik orangnya, selain itu dia lumayan mandiri dan yang paling utama dia itu pinter, selalu juara kelas...
ooooo...itu alesannya, terus kita tanya lagi dengan bahasa yang polos, "bukannya cewe itu nyari cowo yang ganteng dan kaya mba" .... si mba ngejawab "ganteng kalu hatinya jalek buat apa, terus kalo kaya tapi bodoh nanti bisa habis dong kekayaannya karena terus dibodohin orang" sambil tertawa si mba menjawab pertanyaaan kita...

itulah si mba beberapa tahun yang lalu.....sangat berbeda dengan si mba yang gw ketemu diterminal beberapa tahun kemudian saat gw udah jadi mahasiswa...
si mba yang dulu cantik sekarang jadi agak lusuh dan kayanya setengah depresi...

sepanjang jalan itu gw ngobrol banyak sama si mba itu' mulai dari masa lalu sampai dengan yang sekarang, dan dari obrolan panjang itu gw mengetahui apa yg terjadi sama si mba yang dulu gw nge fans berat....

"si mba itu sekarang ternyata kerja di salah satu toko di aldiron plaza, (sekarang udah gak ada, karena udah jadi blok-m square) mba itu kan dulu kuliah kenapa malah jadi pelayan toko ??? "OBSESI" itulah jawabannya....

si mba ini mempunyai suatu obsesi dan keinginan atau cita-cita yang lumayan tinggi, dia ter-obsesi dengan seorang sahabatnya, yang menjadi sukses dan kaya karena mendapatkan seorang suami yang berkedudukan dan mempunyai jabatan yang penting diperusahaan... karena itulah ia memutuskan untuk bekerja dan tidak menyelesaikan kuliahnya untuk membantu biaya kuliah pacarnya yang pintar, dengan harapan setelah pacarnya lulus, langsung bisa bekerja diperusahaan besar dan menduduki posisi penting karena pacarnya sangat pintar?? tapi rencana tidak selalu beringan dengan hasil akhir...karena ternyata sang pacar yang sekarang jadi suaminya bekerja diperusahaan yang memang besar namun dengan jabatan biasa saja, lalu kemana kepinteran yang diharapkan bisa menjadi senjata ampuh untuk menjadi sukses dan kaya raya??

kita bisa mengambil sedikit pelajaran dari hal ini, pintar bukan berarti mampu membawa kebahagiaan, pintar bukan berarti jaminan untuk sukses dan menjadi kaya raya...setiap manusia memang wajib untuk membuat dirinya pintar dan ber ilmu, hanya saja jangan ter-obsesi dengan menjadikan kepintaran untuk menggapai semua hal yang diinginkan, apalagi ter-obsesi untuk menjadikan kehidupan kita setara dengan kehidupan orang lain yang lebih sukses dari kita...karena banyak faktor lain untuk mencapai kesuksesan, kekayaan, kebahagian....

cita-cita memang menjadikan pembakar semangat dalam kita menjalani bahtera kehidupan, namun bukan berarti cita-cita itu menjadi suatu keharusan yang mesti tercapai...

Tuhan sudah menciptakan segalanya dengan segala pertimbangan yang sangat sempurna, Tuhan tidak pernah memberi jaminan Pintar akan menjadi sukses akan menjadi kaya raya, akan selalu bahagia, dan Tuhan juga tidak pernah memberi statement bodoh akan selalu gagal, miskin, dan merana.

tidak perlu manjadi pintar untuk melihat mana yang baik dan buruk, tidak perlu manjadi jenius untuk menentukan langkah hidup yang akan kita tempuh, hanya perlu ketulusan dan kepercayaan pada hati nurani serta keyakinan akan hidup yang telah diatur oleh yang maha kuasa.

andai saja si mba, berfikir logis, ia tidak mengorbankan kuliahnya demi sang pacar, pasti saat ini ia telah bekerja di perkantoran, atau bahkan diperusahaan besar dengan jabatan yang lumayan?? who know's ?? karena rizki tidak pernah melihat orang itu bodoh atau pintar...